Setiap pemilik usaha pasti berharap agar usaha yang dijalaninya bisa maju dan berkembang. Namun ada banyak hal yang harus diperhatikan oleh para pemilik usaha. 

 

Kali ini kita akan membahas 3 hal yang membedakan antara usaha yang sehat dan usaha yang kurang sehat.

 

1. Usaha yang sehat memiliki sistem kerja yang jelas. Setiap karyawan sudah mengetahui dengan jelas tugas dan tanggung jawab pekerjaannya masing-masing, tidak tumpang tindih dengan pekerjaan yang lain dan dapat melakukan koordinasi pekerjaan dengan baik antar karyawan. Sebaliknya di dalam bisnis yang kurang sehat, para karyawan bingung dalam bekerja, tidak tahu tujuan perusahaan, tidak jelas prioritas dan tanggung jawabnya. Dalam satu waktu, mereka bisa melakukan berbagai tugas yang saling tumpang tindih. Hasilnya banyak pekerjaan yang tidak selesai. Pada akhirnya pemilik usaha akan mengambil alih pekerjaan agar cepat selesai dan sesuai hasilnya.

 

Apakah anda kenal atau kenal banget dengan pemilik perusahaan yang sedang pusing dalam menangani karyawannya ? Mereka mengeluh bahwa mereka "makan hati" alias sering marah-marah atau jengkel kepada para karyawannya. Jika anda kenal orangnya, maka anda perlu mem- forward artikel ini kepada orang tersebut.

 

2. Usaha yang sehat selalu mengandalkan kerja sama tim. Dalam sebuah perusahaan, karyawan adalah anggota tim dimana mereka dapat memberikan ide dan pendapat mereka dengan bebas. Mereka dibiasakan untuk mencari solusi dan bekerja sama dengan anggota tim yang lain. Hasilnya perusahaan dapat maju dan berkembang tanpa pemilik perusahaan terlalu banyak ikut campur. Sebaliknya di dalam bisnis yang kurang sehat, semua keputusan atau solusi bersumber dari satu orang yaitu pemilik perusahaan. Semua hal harus dipikirkan oleh pemilik perusahaan. Kalau ada piala bagi karyawan teladan, maka pemilik perusahaan selalu yang menjadi pemenangnya "The winner is always myself !". Hasil dari kinerja one man show ini mengakibatkan perusahaan berjalan di tempat. Jika pemilik usaha tidak ada di tempat usaha, maka segala kegiatan operasional akan berhenti alias tutup sementara. 

Apakah anda kenal atau kenal banget dengan pemilik perusahaan yang tidak dapat lepas dari usahanya dalam waktu 1 bulan atau 1 minggu atau 1 hari bahkan hanya 1 jam saja ? Jika anda kenal orangnya, maka anda perlu mem- forward artikel ini kepada orang tersebut.

 

3. Usaha yang sehat memiliki data yang akurat dan up to date. Setiap pengambilan keputusan berdasarkan data dan bukan berdasarkan perasaan. Dengan demikian, pemilik perusahaan dapat melihat data stok barang, hutang piutang, kas bank dan laporan keuangan dengan akurat, cepat dan real time. Sehingga dapat meminimalkan dampak dari kesalahan pengambilan keputusan yaitu kerugian. Sebaliknya usaha yang kurang sehat, tidak memiliki data apapun. Mereka tidak memiliki data pelanggan, tidak punya data hutang piutang, stok persediaan yang berlebih, tidak punya kas bank dan tidak punya laporan keuangan. Pemilik perusahaan mengambil keputusan berdasarkan perasaan atau emosi sesaat. Hasilnya banyak perusahaan yang gulung tikar karena salah mengambil keputusan. 

 

Banyak dari pemilik usaha yang menyalahkan hal-hal di luar kendali mereka seperti keadaan ekonomi yang sedang sulit atau berkurangnya omzet perusahaan akibat sales mereka tidak mencapai target, padahal mereka tidak melakukan perbaikan sistem pemasaran produk atau tidak ada pemasaran produk sama sekali, tidak memperbaiki sistem kerja mereka, tidak melatih SDM mereka dan tidak mengambil langkah nyata untuk meningkatkan efisiensi perusahaan mereka.

 

Bayangkan peta usaha anda seperti peta balapan mobil, dimana ada jalur lurus dan jalur berliku. Jalur lurus menandakan ekonomi dalam keadaan baik-baik dan jalur berliku menandakan ekonomi dalam keadaan kurang baik. 

 

Di saat keadaan ekonomi yang kurang baik, kebanyakan para pemilik usaha menunggu kondisi ekonomi membaik tanpa melakukan apa-apa. Sedangkan para pesaingnya melakukan banyak perbaikan di dalam usahanya termasuk memperbaiki sistem kerja, melatih SDM, memakai software untuk meningkatkan kinerja usaha mereka dan memperbaiki sistem pemasaran mereka. 

 

Apa yang terjadi selanjutnya ? Ketika ekonomi mulai membaik, para pesaing sudah tancap gas. Hasilnya mereka bisa merebut pasar lebih besar, mereka lebih efisien, SDM mereka sudah siap dan mereka dipastikan dapat mengambil keuntungan sebesar-besarnya. 

 

Apakah anda kenal atau kenal banget dengan pemilik perusahaan yang berdiam diri saat ekonomi tidak bagus ? Jika anda kenal orangnya, maka anda perlu mem-forward artikel ini kepada orang tersebut.

Dengan pengalaman kami selama lebih dari 12 tahun membantu para klien kami, kami mendapati bahwa hal-hal yang menghalangi pemilik perusahaan untuk berkembang adalah pola pikir mereka sendiri. 

 

Mereka memiliki pola pikir 

"saya tidak mengetahui caranya"

"saya takut dengan perubahan"

"saya takut gagal"

"saya tidak butuh bantuan orang lain"

"saya lebih baik dari karyawan saya"

"saya takut karyawan menjadi pesaing saya"

 

Bagaimana dengan pola pikir anda ? Sudahkah anda menyadari pola pikir mana yang menghambat anda dalam mencapai keberhasilan dan kesuksesan dalam usaha anda ?

 

 

 

TETAP PUSING menjalankan usaha 

 

DAPAT BERLIBUR dan Usaha jalan terus tanpa kehadiran anda di kantor ? 

 

Aevon Accounting software solusinya!